Jumlah yang udah baca blog ini

Sabtu, 29 Juli 2017

Jalan-jalan Gratis ke Bangkok (Part 1)

Akhirnya, tulisan jalan-jalan yang diposting sebelum ini berakhir "mangkrak" karena saya lupa kelanjutannya. Hahaha. Dan sebelum berakhir lupa seperti perjalanan sebelumnya, maka saya segera menuliskan perjalanan yang masih fresh di dalam ingatan.

Kali ini adalah trip yang paling gak pernah terbayangkan seumur hidup : Jalan-jalan dari hasil menang undian. Gratis ! Padahal seumur-umur saya tidak pernah memenangkan kontes yang judulnya "undian". Dan syukurnya, hadiahnya berlaku untuk 2 orang. Yeaay. Kebetulan udah lama pingin ngajak mama jalan-jalan, tapi lagi ga punya duit. Alhamdulillah dapat rejeki anak sholehah.

Namanya juga menang undian. Rejeki harus disyukuri, meskipun dalam bentuk yang minimalis. Anw perjalanan kali ini sifatnya setengah backpacker. Hadiah yang kami terima adalah paket liburan 3H2M ke bangkok dengan menggunakan Air Asia. Yang include dalam paket hadiah adalah tiket pesawat untuk 2 orang, penginapan 2 malam, tour 1 hari. Jadi dikarenakan pesawat yang kita gunakan adalah Air Asia dan tour hanya 1 hari,  maka bisa dibilang perjalanan ini semi backpacker.

Perjalanan kali ini adalah backpacker pertama yang hanya berdua bersama mama. Entah kenapa sebenarnya saya sedikit merasa deg-degan backpacker berdua saja dengan mama yang sudah berusia 60 tahun lebih. Faktor deg-degan terbesar adalah khawatir mama merasa tidak nyaman. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar meskipun liburan kami tidak maksimal karena mempertimbangkan fisik mama.

HARI PERTAMA

Jadwal keberangkatan pesawat kami adalah jam 13.00 di terminal 2 dengan estimasi kedatangan jam 16.20 di Bangkok. Ternyata pesawat di delayed hingga jam 14.10 😥. Padahal udah ancang2 mau ke chocolate ville malamnya.  Hiks.

Gara2 delayed, kami pun sampai bandara Don Muang hampir jam 18.00 😭😭😭. Kemudian di pintu keluar saya segera mencari orang yang membawa papan nama saya untuk mengantar ke hotel. Namanya afifi. Ternyata Afifi tidak hanya menjemput saya, tapi total 3 rombongan. Terpaksa kami menunggu 2 rombongan lainnya.

Oh iya,  sebelum keberangkatan, ketika di bandara Soetta saya sempat merasa khawatir dengan paket internet setibanya di Bangkok. Meskipun kakak saya sudah memberitahu bahwa sesampainya di bandara ada yang menjual nomer setempat, tapi entah kenapa saya merasa khawatir. Apalagi karena membawa mama. Kalau ternyata ini itu, gimana, sedangkan paket internet saya disana tidak aktif. Akhirnya terpaksa saya mendaftar paket indosat 3 hari 250 ribu. Konon katanya paket akan aktif setibanya di negara tujuan.

Di bandara


Ternyata sesampainya saya di Bangkok, paket roaming indosat tidak kunjung aktif. Nah, disaat menunggu 2 rombongan lainnya itu saya melihat paket perdana setempat dijual. Paket yang dinamakan Paket Traveller ini seharga 199 bath untuk 4 hari dengan kuota 1GB. Ketika saya  sudah hampir membeli paket 4 hari, tiba-tiba mbaknya nawarin paket unlimited yang 299 bath, alhasil milih yang paket unlimited. Padahal mah kalo dipikir-pikir internetan unlimited mau ngapain aja. Hihihi. Menyesal karena gak beli paket yang murah. Makin menyesal  karena setelah beberapa jam kemudian, paket indosat nya aktif 😤😤😤😤.

Tidak beberapa lama kemudian, rombongan kedua yang jumlahnya 4 orang datang. Tinggal 1 rombongan lagi. Nah, ini part yang paling ngeselin. Kita menunggu rombongan terakhir ini lamaaa sekali. Nyaris jam setengah 8 malam dia belum juga muncul. Akhirnya di jam 8, kami minta untuk diantar ke hotel duluan.  Eh,  pas sudah mau keluar bandara, tiba-tiba sopirnya ditelp kalau disuruh balik ke bandara karena rombongan yang 2 orang sudah datang. Ah, gemes. Schedule jadi kacau gara-gara menunggu mereka.

Kami pun sampai di hotel hampir jam 9 malam. Karena tidak ingin membuang waktu, aku dan mama bersiap ke chocolate ville. Awalnya kami minta dipanggilkan taksi ke resepsionis hotel. Tapi ketika saya naik, menjelaskan, menunjukkan peta, si driver (entah pura-pura atau tidak) mengatakan bahwa dia tidak tahu tempatnya dan minta dipandu. Saya langsung memutuskan untuk keluar dari taksi dan memesan uber. Taksinya berwarna kuning. Kalau hasil dari ngobrol dengan sesama orang Indonesia di bandara waktu mau pulang, taksi kuning memang tidak recommended, yang recommended adalah taksi warna pink.

Tiba2 ibu rombongan kedua nawarin buat motoin.  Lumayan 😅

Mereka serombongan ada 4 orang dan bersaudara.
Menjadwalkan sesekali jalan2 bersama 👍

Proses pemesanan uber berlangsung lancar tanpa kendala bahasa. Kami mendapat mobil fortuner! Coba kalau di Indonesia, rata2 mobilnya avanza, xenia, avanza, xenia. Hahaha.

Akhirnya sampailah kami di Chocolate Ville sekitar jam 10 malam. Dikarenakan di google jam tutupnya adalah jam 00.00, maka kami santai saja poto2. Tapi ya kok sepi😅. Rasanya lebih banyak pegawai daripada pengunjungnya. Ada beberapa orang saya lihat masih berfoto ketika saya datang. Beberapa pelayan saya minta buku menu tapi malah saling tunjuk, bahkan ada yang menunjukkan ke cafe yang indoor. Entah maksudnya saya tidak boleh duduk di outdoor atau bagaimana. Di cafe indoor itu rupanya masih ada serombongan pengunjungnya (yang akhirnya pulang sekitar lima belas menit setelah kami duduk).

Waktu kami pulang lampu sudah dimatikan
Lampu sudah padam ketika kami pulang. 

Failed Selfie

Sepi

Muka lelah

Bluetooth mode on


Menu di restaurant ini sebenarnya tidak moeslem friendly. Disini terdapat menu babi dan wine. Namun karena mama sudah lapar akhirnya bismillah kami pun memesan fish and chips 😅.

Karena sudah larut malam. Ketika kami makan, lampu2 sudah mulai dipadamkan. Padahal masih jam 11 malam dan poto2nya belum kelar 😥. Berasa mau diusir gitu waktu beberapa lampu mulai dipadamkan.


Untung sempat foto waktu lampu masih nyala 

Seandainya datang lebih awal

Tripod bluetooth sudah disiapkan. Tapi apa daya potonya gagal mulu.
Terutama karena mama hobinya buru-buru.

Pengen poto disini juga 😥.
 Tapi kalo pergi berdua sama mama harus siap jadi fotografer,  bukan model 😅.

Kami pun pulang ke hotel menggunakan uber kembali. Dan kali ini mobilnya CR-V!! Untuk perjalanan dari hotel (jalan Ramkhamhaeng) ke chocolate ville, tarif uber sebesar 264 bath dengan kondisi jalan macet. Sedangkan pulangnya tarifnya 176 bath dengan kondisi jalan lancar.