Jumlah yang udah baca blog ini

Jumat, 01 April 2016

Korea Escape Gateway (Part 3)



Hari kedua kami di Korea Selatan, kami akan mengunjungi Everland Theme Park, menyaksikan pertunjukan seni komedi "Nanta Show", dan berbelanja di Dongdaemun Market. Pagi-pagi sekali kami sudah check out dari hotel, setelah sebelumnya sarapan di hotel. Local guidenya sempat memperingatkan kami yang berhijab bahwa sebagian besar sajian di breakfast kali ini adalah non-halal. Ternyata benar saja, sajian olahan "pork" dimana-mana. Meskipun ada yang non-pork, saya jadi sedikit khawatir mencicipi. Alhasil kami  hanya breakfast dengan roti yang tersaji. Duh, padahal nanti siang juga bakal makan roti bekal ke Everland ya. Tapi ya sudahlah, daripada makan yang non halal. 


"Gembolan"nya banyak sekali, kakak....  -_-"
Selesai sarapan kami langsung meluncur ke Everland Theme Park. Sebenarnya agak bingung juga nih kalau ke theme park begini, bakalan main wahana apa saja. Soalnya sudah bukan bocah lagi. Sesuai namanya, yaitu theme park, maka taman bermain ini akan memiliki beberapa wahana tambahan yang menyesuaikan dengan perubahan musim. Sepertinya lebih tepat mengunjungi tempat ini saat musim semi karena akan banyak bermacam-macam bunga menghiasi taman bermain ini dan terlihat cantik sekali buat foto-foto. Hehehehe. Namun dikarenakan saya mengunjungi saat musim dingin, maka tema kali ini adalah salju dan saat itu sedang berlangsung "Snow Festival". Terdapat "perosotan" salju yang jadi icon nya saat musim dingin. Tidak ada salahnya kami mencoba. Jadi ketika baru masuk kami harus mengantri untuk mengambil ban yang kemudian ban itu kami bawa ke puncak "perosotan salju". Untungnya kami naik ke puncak menggunakan conveyor, jadinya tidak terlalu terasa melelahkan. Di puncak "gunung salju" kami mengantri untuk "perosotan" di salju sambil duduk diatas ban. Biasa sih sebenernya ya. Tapi entah kenapa bahkan penduduk lokal pun antusias mengantri. Ketika meluncur dari atas ke bawah pun saya tidak menikmati apa-apa karena luncurannya terlalu cepat. Tiba-tiba saja sudah di bawah.  Dan setelah di bawah pun kami diusiri harus segera menyingkir karena akan ada yang meluncur lagi dari atas. Duh.


Perosotan ini memiliki beberapa jalur untuk merosot

Selain "perosotan" di area yang dinamakan Alpine Resort, kami mencoba menonton film 4 dimensi di area lainnya. Filmnya adalah film kartun ditambah efek-efek 4 dimensi gitu, tidak hanya dengan efek yang dirasakan melalui kacamata 3 dimensi, tetapi kami juga merasakan efek-efek seperti angin dan air. Tapi ternyata film kartunnya adalah film kartun buat anak-anak dan kurang menarik.

Mengantri menonton film kartun yang gambarnya ada di belakang Aida


Selain itu kami mencoba menaiki kereta gantung yang biasanya digunakan di dataran-dataran tinggi bersalju untuk main ski. Kalau kereta ini antriannyaaa lumayaan panjaaang. Bahkan demi mengantri ini kami pun rela kehilangan jatah waktu mencoba wahana yang lain. Jalur kereta ini lumayan panjang, jadinya untuk kembali ke tempat semula kami cukup ngos-ngosan dalam berjalan kaki. Sebenarnya bisa saja kami mengantri lagi untuk kereta gantung ke arah sebaliknya, tetapi antriannya terlalu panjang mengular, sedangkan saat itu jam menunjukkan beberapa saat lagi adalah waktu kesepakatan anggota kami untuk bertemu di meeting point.





Sepanjang jalan terdapat rumah-rumahan lucu yang berwarna menarik seperti permen. Kami pun hanya menghabiskan waktu di sekitar tempat itu karena sudah dekat dengan meeting point dan masih ada anggota yang belum muncul.








***

Sepulang dari Everland kami bergegas ke tempat pertunjukan Nanta Show. Pertunjukan ini adalah pertunjukan komedi dibalut dengan tari, musik, dan drama dengan diperankan talent yang menggunakan pakaian dan peralatan juru masak. Katanya show ini cukup terkenal di Korea. Sayangnya kami tidak diperbolehkan merekam atau memotret selama pertunjukan.


Malamnya kami pergi ke Dongdaemun Market dimana pasar ini terkenal dengan aneka fashion, sepatu, tas, souvenir, dan lainnya. Sepanjang jalan disini, jika malam hampir seperti pasar malam. Sedangkan toko-toko di sekitarnya menjual kosmetik khas korea dan fashion khas Korea. Dikarenakan tidak berhasrat membeli apapun, akhirnya aku dan Aida masuk ke dalam Mall untuk sejenak nongkrong di Starbuc* sambil numpang wifi gratis. Hihihi. Kami juga sempat mencicipi tapokki di depan Mall yang rasanyaaa gak uenaak. Kayak makan cimol tapi lebih keras dan kurang micin. Keras bangeeet. Itu pun saya kenal makanan ini karena Aida yang penggila makanan Korea yang memberi tahu. Entahlah, apa karena versi Indonesianya sudah ditambah banyak micin dibanding versi Koreanya, sehingga si topokki ini pun terasa makan karet.


Sepulang dari Dongdaemun kami makan sup ayam ginseng. Yummyyy.... Jadi di dalam ayam yang direbus bersama jahe dan ginseng dimasukkan campuran ketan dan beras. Porsinya lumayan besar. Seharusnya porsi ini bisa dimakan berdua. Alhasil kami pun tidak sanggup menghabiskannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar