Jumlah yang udah baca blog ini

Kamis, 24 Januari 2019

Wisata Kuliner di Penang (part 4)

Kami pulang dari Restoran Kapitan ke penginapan dengan berjalan kaki demi menurunkan kalori yang berlebih masuk ke dalam perut. Waktu berjalan yang dibutuhkan dari Restoran Kapitan ke penginapan sekitar 15 menit. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan penginapan kami memiliki jam malam, yaitu jam 11 malam (udah macam kosan saja 😋😃), hal ini karena penginapan bersebelahan dengan rumah pemilik dan jadi satu dengan “bar” milik pemilik yang menjual smothies, namanya Every Fresh Bar. Ini penampakan penginapan kami :

Tampak sign bar nya


Pintu depan


Pemesanan penginapan dilakukan via Air bnb dengan harga USD 137,22 untuk kapasitas 5 orang dan 2 malam, kalau dihitung, total 2 malam untuk 5 orang kurang dari 2 juta. Harga ini lebih murah dibandingkan jika kami harus menyewa kamar di hotel, karena jika jumlah kami ganjil, bisa jadi untuk 5 orang harus membooking 3 kamar. Lima orang ? Ya, kamu tidak salah baca, seharusnya kami pergi berlima, tapi realisasinya kami hanya pergi berempat untuk sebuah alasan tidak logis yang sudah disinggung sedikit di prolog cerita perjalanan ini 😅. Oke, kecewa boleh, marah jangan. Elus dada. 😇



Pemesanan di Airbnb



Kamar penginapan ini cukup luas. Jika kalian pergi ke Penang dan menginap dengan jumlah 10 orang pun nampaknya muat di kamar ini. Namun yang perlu diperhatikan adalah adanya harga variabel yang akan bertambah setelah orang ketiga (kalau tidak salah). 

Unyu-unyu


Ruang baca


Tempat tidur dan meja pantry


Toilet saja, bathroomnya lupa ga dipoto 😂



Kelebihan dari penginapan ini adalah lokasinya yang sangat strategis. Bahkan jika berniat menaiki Rapid Bus Penang, sangat dekat jika berjalan kaki ke Komtar, yaitu semacam Blok M nya Penang. Jika berjalan kaki pun, cukup dekat kemana-mana. 


Sebelum tidur kami sempat bermain ludo yang tersedia di penginapan. Akhirnya saya pun bermain ludo untuk pertama kalinya, berkat Mbak Swasti (yang mengajari) 😂😂😂






HARI KEDUA



Pagi-pagi kami berniat untuk sarapan Roti Canai Transfer Road, tapi berhubung sisa ayam semalam masih ada dan ada beberapa jajanan yang kami bawa dari Indonesia, maka kami memutuskan untuk tidak sarapan. Apalagi waktu sudah hampir jam 9 ketika kami sudah siap-siap akan keluar penginapan untuk menuju Penang Hill. 


Stasiun Bukit Bendera


Untuk menuju Penang Hill kita bisa naik train dari Bukit Bendera. Maka kami pun memesan grab dari penginapan ke Bukit Bendera. Harga grab kurang lebih 12 RM. 



Sebelum menaiki train kita harus membeli tiket di counter, kemudian untuk masuk ke antrian menuju train kita harus memperhatikan batch pada tiket yang kita beli. Antrian hari ini cukup panjang, hal ini dikarenakan bertepatan dengan weekend, yang juga dimanfaatkan oleh warga Malaysia untuk berjalan-jalan. Oh iya, harga tiket trainnya 30 RM untuk pulang pergi. Tiket masuk yang berupa kartu semacam kartu KRL harus kita simpan untuk digunakan kembali pada saat pulang.

Ramai nian


Ticket Counter


Lihat layar ini ya untuk tahu apakah batch tiket kita sudah waktunya masuk apa belum

Peta Bukit Bendera


Konon awalnya Kereta Furnicular yang digunakan di Penang Hill ini masih sederhana dan memakan waktu 1,5 jam setiap perjalanan. Berkat modernisasi, akhirnya untuk sekali perjalanan hanya dibutuhkan kurang lebih 5 menit. Sudut kemiringan menuju Penang Hill cukup curam, nyaris 45 derajat. Maka menjadi sensasi tersendiri ketika berada di dalam train.

Antrian masuk ke train

Let's go...


Dalam train


Sesampainya kami di Penang Hill, terdapat selasar untuk berfoto. Kami mengambil beberapa foto disini. Sayangnya jika posisi tidak pas, akan nampak seperti poto di Lodge Maribaya, Lembang 😂





Lodge Maribaya ,😂




Naik ke atas lagi kita akan mendapatkan pemandangan yang berbeda. Bahkan ada beberapa teropong yang bisa digunakan selama 2 menit dengan memasukkan uang 1 RM.





Kitkat rasa milk tea. Enaaak 😆

Jebakan Batman, poto yang diambil sebelum masuk train ternyata berbayar, 30 RM per orang


2 menit 1 RM






Pemandangan Penang Hill lebih cantik di waktu malam. Akan terlihat kelap kelip lampu di bawah sana

Disini terdapat tempat perbelanjaan souvenir dan makanan. Selagi Tiwi dan Aida berbelanja, saya mencicipi es krim Nestle varian baru, How to train your dragon. Rasanya, rasa kenangan 😂😂😂.

Es krim rasa kenangan sebelah kanan bawah 😂



Kitkat greentea kacang merah. Dapat gratis karena lagi promo


Sebenarnya kami bisa naik lebih ke puncak, tetapi sayangnya kami tidak mengeksplore lagi karena keterbatasan waktu. Kami pun beranjak pulang untuk untuk makan siang.


Antri pulang


Tiket KRL


Securam ini
Akhirnya waktunya kita pulang ke penginapan menggunakan grab. Sebenarnya pengen banget nyobain Hop on Hop off Bus yang double decker buat keliling area sekitar yang kebetulan lagi ngetem depan Bukit Bendera. Tapi apa daya waktu kita terbatas. Maybe next time 😊



Bus hop on hop off



to be continued....

2 komentar:

  1. Jebakan Batmannya sama persis kalo naik gondola di Genting Highland yaaa... tapi aku tak terjebak dan gak beli :D :D
    Btw, selamat kembali menulis yaa...

    BalasHapus
  2. Hihihi.... Iya pit, maklum ya sebagai turis kadang-kadang gampang kejebak sama yang seperti itu 😅

    BalasHapus